Malah pengen nangis sendiri baca paragraf terakhir 🥹
Lately, banyak hal yang buat aku bertanya sama diri sendiri.
“Selama ini aku sia-sia ya?”
“Kenapa harus lewat jalan ini dulu?”
“Jadi tuh yang kemarin buat apa?”
Kita hanya belum tau alasannya, dan itu gak apa-apa
Seseorang yang semasa kecilnya selalu mendapat perlakuan Silent Treatment akan menumbuhkan pola pikir Mind Reading.
Sibuk membuat asumsi tentang apa yang orang lain pikirkan, entah terhadap ide atau sikapnya. Padahal belum tentu orang lain berpikir demikian.
Gak dipungkiri,
Kedekatan psikologis antara ayah-anak perempuan itu berpengaruh (bangett) sama kesehatan mental anak perempuan sepanjang usianya.
Ladies,
Choosing a good dad for your kids is your responsibility. May Allah ease our love journey 🙏
Melihat series Layangan Putus yang trending, dapat menggambarkan jika:
1. Perselingkuhan banyak terjadi, sekalipun dalam status pernikahan yang resmi di mata agama dan negara. Jadi, jika saat pacaran ada yang menganggap pernikahan bisa mengobati, mungkin perlu ditimbang lagi...
Obrolan bersama ibu kos.
: ga ke nikahan Kaesang mbak?
: ga, bu kan ga kenal
: kan istrinya anak UGM
: iyah
: masa anak UGM ga diundang
Padahal anak UGM segini banyak
Asli ya, konsep "You attract what you fear" itu bener banget. Suatu hari kamu bakal nemuin sesuatu yang gak kamu mau and there's no another way, selain harus dealing with that fear.
Kiranya Tuhan selalu mampukan kita untuk melaluinya.
Di usia >25 tahun sepakat banget sama kalimat,
“Learn to appreciate people who loves you. Because someday, you might lose the moon while counting the stars.”
Belajar mensyukuri, menghargai, dan merayakan keberadaan orang yang sayang sama aku. Setiap waktu😊❤️
Beberapa anak diam-diam tanpa sepengetahuan orangtuanya pergi ke psikolog.
Dia tau bahwa situasi bisa semakin memburuk bila orangtuanya tau dia sedang ‘bermasalah’ dengan kesehatan mentalnya.
Dan dia juga tau, dia kesulitan menjaga sehatnya sendirian…
Yang aku takutin dari pertemuan awal udah ngomongin nikah adalah ketika seseorang hanya melihat kita sebagai ‘subjek’ yang mampu mengabulkan segala mimpinya tentang pernikahan.
Dia mencintai kita dalam ekspektasinya, bukan mencintai kita senyatanya.
Nasihat percintaan yang udah gak relate lagi di usia >25-an:
“Harusnya kamu jual mahal, biarin dia ngejar sambil lihat reaksinya. Tarik ulur aja dulu”
Love is not a game, honey. It’s supposed to bring you peace & doesn’t consume you with anxiety.
Akan ada saatnya temenmu yang oversharing berubah jadi orang paling tertutup, karena dia tau kalo apa yang diceritain ga mengubah keadaan.
The truth is, pola pikir “Black or White” inilah yang membuat seseorang memilih pilihan ekstrem ‘iya’ atau ‘engga sama sekali’.
Kemarin baca jurnal tentang pikiran mengakhiri hidup pada cewe, yang ternyata ada berasosiasi sama siklus menstruasi.
Buat yang nanya “Mens cuma keluar darah kan?”
ENGGAAAK BRO ☺️😩😡😜🤤🤮
Kalo doamu dikabulkan dan akhirnya kamu berhasil, berarti Allah memang kasih jalan itu buat kamu.
Kalo ternyata kamu menemui kegagalan, berarti harus mencari jalan lain karena Allah sedang melindungimu dari sesuatu yang tidak kamu tau.
Udah… Ikhlasin, pelan-pelan…
So far, udah ada 2 jurnal mengungkapkan:
“Dalam keluarga ‘broken home’ dimana kedua orangtuanya berkonflik, peran saudara kandung itu penting banget untuk saling menjaga kewarasan”
Jaga baik-baik kakak & adikmu, bisa jadi mereka adalah satu-satunya alasanmu masih bertahan.
Baru menyadari sepenting itu untuk mengelompokkan mana orang-orang yang nge-recharge & nge-drained energy.
“Dia lagi butuh ketemu, tapi aku capek banget”, then set your boundaries and saying “Maaf gabisa dulu”.
It’s not your job to be everything to everyone.
“Makannya kalo ada masalah itu cerita”
Sayangnya,
1. Ga semua orang terbiasa & berani bercerita
2. Ga semua orang dikelilingi support system yang bisa dipercaya mendengar cerita
3. Ga semua permasalahan bisa diceritakan, karena anggapan ‘lebay’ ‘dosa’ dan sebagainya…
Ini yang dinamakan “Secure Attachment”
Walaupun anak tidak melihat pengasuh, dia tetap percaya bahwa pengasuhnya tidak meninggalkannya
Pemahaman itu dibentuk oleh pengasuh hebat yang memastikan selalu hadir & memberikan komunikasi jelas 😊
Berlaku juga ketika berpasangan…
Selama jantung masih berdetak, tugas kita di dunia masih ada.
Hal impactful di pengalamanku adalah ketika aku merawat kucing. Aku beneran sadar kalau ada yang mencintaiku tanpa syarat.
Dia masih butuh kamu buat ngasi makan. Segagal apapun kamu di mata orang, dia masih ndusel &
Selama menemani calon pengantin dalam sesi konseling, ada 3 poin yang sering banget kosong.
Poin tentang
1) Ekspektasi dan pemahaman hubungan seks
2) Perencanaan memiliki anak
3) Perencanaan pengasuhan anak
Padahal 3 poin bahasan ini akan jadi makanan sehari-hari pernikahan
Makan enak, inget adik. Pergi ke tempat bagus, inget adik. Liat anak seumuran dia, inget adik. Kalo lagi males, inget adik jadi semangat lagi. Tipis-tipis belajar parenting dengan state emotional available, dipraktikin ke adik.
Jadi kakak itu bonusnya tutorial jadi orangtua 😂
Buka twitter:
“Haha orang banyak yang ngeluh juga sama kehidupan”
Buka IG:
“Loh dah nikah?”
“Lucu banget anaknya”
“Oo sekarang di Inggris”
“Bajuku yang di feed ini mana ya sekarang?”
“Hahaha aku pernah sebahagia itu sama mereka dulu”
“Aku kapan ya…”
Been thinking about:
"Cinta pertama anak perempuan adalah ayahnya"
Tapi bagaimana jika cinta pertama itu tidak dirasakan dan membuat seorang perempuan terombang-ambing mendefinisikan arti cinta?
Salah satu tujuan diciptakannya kucing adalah menyelamatkan jiwa-jiwa manusia yang sedang di ujung tanduk.
Udah berapa kali w nangis diem-diem taunya disamperin makhluk berbulu ini sambil dia bilang, “Kamu harus hidup, nanti ga ada yang ngasi aku makan”
Bacaan menarik,
Pengalaman kita di masa kecil ternyata punya peran penting bagi kita yang sekarang memilih kriteria pasangan.
Kita cenderung akan memilih pasangan jangka panjang yang punya kemiripan sifat dengan orangtua kita.
Pada hari World Health Mental Day ini aku cuma berharap,
Semoga yang sering jadi pendengar & penguat orang lain, bisa dapet kesempatan didengar & dikuatkan orang lain.
Buat apa merasa ahli, kalau teorinya cuma buat orang lain tapi lupa praktik ke diri sendiri?
Seeing Taylor Lautner came to Taylor Swift’s stage just makes me wonder how secure is Mrs. Lautner🥹❤️
Ini nih kalo cewe green flag ketemu cowo green flag, adem bangett
Psikolog supervisorku bilang, "Selama saya bertemu klien, cinta itu kekuatan yang besar. Sesuatu yang membuat seseorang bertumbuh ataupun hancur. Wajar jika permasalahan hidup muncul karena cinta"
Jadi kalo ada yang bilang "Yaela galau mulu karena cinta". Gak usah ditemenin.
Kebahagiaanku sesederhana lihat temen yang:
1. Ganti profile picture hitam ke fotonya
2. Aktif lagi buat nge-tweet & nge-spam
3. Topik obrolan fokus ke pengembangan dirinya
4. Mulai ada kalimat semangat ketika biasanya cuma sambat
Be happy for other people's progress☘️✨
Please stop confusing yourself with Chemistry & Compatibility in romantic relationship.
Orang yang buat kamu deg-degan waktu ketemu, bikin kuat begadang, bisa jadi bukan orang yang tepat untukmu berbagi tujuan, masa depan, dan nilai-nilai kehidupan.
GUYS INI BAGUS, LIAT DEH PENJELASANNYA 🥹🫶
Seringkali kita merasa bersalah karena ada perasaan marah, benci, jengkel, kecewa, sama seseorang di dunia ini.
We think that Allah gak suka kalo kita merasa demikian (terutama pada orangtua sendiri), padahal…
Dialog di MRT hari ini,
: Mbak, hamil? Duduk aja
*aku beranjak untuk mempersilahkan kursiku*
: Siapa? Saya? Engga. Saya cuma gendut aja
: Oh…
: Iya… Saya gendut
Ga expect jadi percakapan berakhir tatapan saling bingung ini
Jadi saksi beberapa teman perempuan yang pernah ada di titik “Kapan ketemu laki-laki yang beneran sayang aku?”
Hingga akhirnya mereka menikah dengan yang berkali lipat lebih baik dari masa lalunya.
Yakin betul, Allah gantikan sedih dengan kejutan baik suatu hari nanti.
I found interesting journal about depression & social media dependency, it turns out memang twitter adalah sahabat terbaik bagi orang-orang yang merasakan gejala depresi; dibandingkan penggunaan facebook dan instagram.
Mommy, am I depressed?
Iya ih, jangan dibiasain deh nganggep cowo rasional & cewe emosional.
Logika & rasa itu anugerah semua gender.
Hindari ‘membenarkan’ sisi cranky, manja, jutek, moody, karena kamu adalah ‘perempuan’. Ada loh yang namanya Emotional Management & Critical Thinking Skill
sekali lagi ada yang bilang
“aku lebih suka denger pendapat cowo sih 🥺🥺🥺🥺 karena 🥺 cowo lebih logis🥺”
“biasalah kita kan 🎀✨cewe✨💝 kan lebih emosional 🥺 cowo lebih rasional🥺”
gue CEKOKIN esofagusnya pake teh sisri jasmine seliter
Guys ini bener banget!!!
“Anak yang rankingnya bagus di sekolah belum tentu memiliki capaian karir yang bagus di usia dewasanya.”
Prinsip ini bisa diterapin kalo kita jadi orangtua kelak, sehingga kita bisa maksimalin potensi; dibanding fokus ke kekurangan/ nilai jelek anak.
@narawastu
Bener, Mas.
Termasuk kalau kata Angela Duckworth dari bukunya, Grit, siswa yg paling outstanding di kelas di mana dia ngajar belum tentu sukses di masa depanya.
Justru yg sukses kebanyakan dari mereka yang punya "kesabaran dan ketangguhan".
Thanks sharingnya, Mas!
Yang ketika capek kepikiran,
“Kalo aku mati, pasti ga ada yang sedih dan semuanya akan lebih baik”
“Pengen menghilang dari dunia”
“Mending jadi kucing”
“Tuhan ga adil”
Di Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, aku pengen bilang kalau bertahan juga bagian dari pilihan. Bertahan ya…
Salah satu cara mengelola stres dengan 'Problem-focused coping' adalah menerima problem itu sendiri.
Menerima tanggung jawab, peran, tugas & tetap mengerjakannya.
Ga ada tuh fase sambat 'healing', baru ngerjain. Yang ada sambat ya tetep sambil ngerjain 🥹
Ya Allah,
Jika memang ini takdirku, maka mudahkanlah jalanku untuk mencapainya.
Jika bukan ini takdirku, maka mudahkanlah hatiku untuk menerimanya. Dan kiranya, berikanlah jalan terbaik sambil aku memantaskan diri untuk mendapatkannya.
Dalam pendekatan psikodinamika, sebenarnya nilai-nilai kita sedang berkonflik di alam bawah sadar.
Misal, seseorang merasa dia tidak butuh orang lain; but deep inside dia ingin ada orang tulus yang menemaninya bertumbuh.
Tapi kenapa dia menolak keinginannya sendiri?
Seorang teman pernah bercerita “Aku ni orangnya overthinking sama gak enakan banget. Heran deh kenapa ya”
Responku pertama kali, “Ibu kamu juga suka overthinking kah?”
Terkadang kita tidak sadar, kita sedang merusak sesuatu - yang tidak terlihat - yaitu diri kita sendiri.
Karena kita merasa ‘orang terdekat’ akan lebih mudah memaafkan dan menerima kita kembali. Entah itu keluarga, pasangan, atau sahabat.
Kita terlalu naif untuk berpikir bahwa kesabaran mereka seluas kesempatan kita menyakitin mereka berulang kali.
Katanya,
Orang lebih ikhlas, ketika dirinya pernah berusaha keras untuk memperjuangkannya.
Walaupun berakhir kehilangan, ditinggalkan, bahkan kekecewaan…
“It’s better of being dissapointed by the things we tried & failed, than regretting the chances we never took”
“Seseorang yang sebelum 14 tahun sudah mengalami masalah kesehatan mental punya risiko 75% masalah mental itu meningkat di usia 24 tahun”
Kurang-kurangin nyalahin, ngasarin, ngejek anak kecil yang terlihat ‘bermasalah’, termasuk kalo anak kecil itu adalah diri kita sendiri.
Ngalamin sendiri sekaligus berulang kali nemu kasus perselingkuhaan yang berakhir kalimat pembelajaran:
“Never settle for the less just because available”
Kekosongan itu gak selamanya bisa diobati dengan kehadiran orang (yang jauh dari value, standar, & kualitas diri).
"Nanti kalo aku posting, orang bakal mikir lebay ga ya" - padahal medsos tempatnya berekspresi
"Mereka ngeliatin terus, kayaknya bajuku ada yang aneh deh" - padahal dia terlihat menawan
"Kok dia diem terus, kayaknya dia bosen temenan sama aku" - padahal temannya sedang lelah
5. "Kinan udah cantik, pinter, sayang sama anak, setia, perhatian, masih aja diselingkuhin. Kurang apasih?"
There's nothing wrong with people who are being cheated on. The cheater is. Cheating is complicated, and it's not only because unhappy relationship or unsatisfying sex.
Suka banget sama tulisan ini,
“Di antara sebab kebahagiaan adalah rida atas apa yang Allah takdirkan untukmu”
Coba amati, maknai, & persilahkan perasaan yang hadir hari ini. Semakin kita mengenalinya, semakin ringan jalan kita melalui takdir-takdir ini.
Kalau ada kesempatan 'deep talk', cobain deh dengerin cerita pengalaman masa kecil orangtua bersama orangtuanya (a.k.a. kakek nenek).
Dari sana kita bisa menemukan pola pengasuhan dan nilai-nilai yang diturunkan antar generasi.
Pseudopsikologi - konsep semu yang dipercaya sebagai ilmu psikologi padahal tidak ada dasar ilmiahnya
Silahkan tambahkan jika ada ilmu yang dipercaya tapi selama ini belum ada kebenarannya 🤔
✨ Thread dikit ✨
Kalo ada yang umur >25 tahun masih jomblo karena dibilang ‘too picky’ jawab aja
“Sorry nih, milih pasangan bukan cuma buat gue doang. Anak gue berhak punya bokap idaman yang sayang & bertanggung jawab. Anak gue juga berhak lihat orangtuanya saling sayang-sayangan tiap hari”
"Kalo mau lancar pekerjaan, hindari Ghibah"
Manusia sama-sama punya kesalahan. Perbedaanya ya kesalahan dia kelihatan, sedangkan kesalahan kita disembunyikan Tuhan.
Ngomongin orang gak akan membuat kita kemana-mana, selama cuma berakhir ngedumel & leading to another gossip.
"Dia depresi gara-gara habis putus"
"Bunuh diri karena skripsi sih katanya"
Masih banyak masyarakat terlalu sederhana menyimpulkan sakit jiwa, padahal dinamika manusia sangat kompleks.
'Kerentanan (biologis, masa dlm kandungan, hidup 5 thn pertama) + Tekanan (sosial, eko, dll)'
Untuk kamu yang sedang berdamai dengan konflik masa kecilmu di dalam keluarga:
1) Kamu bisa merasakan cinta yang besar terhadap mereka, walaupun ada kesedihan karena mereka tidak mampu mencukupi kebutuhan kasih sayangmu dulu
“Married people are happier than single, widowed, or cohabiting people”
Semoga suatu hari nanti bisa mewujudkan keluarga bahagia dengan pasangan kelak
On the other side, kualitas pernikahan yang buruk itu jadi sumber masalah terbesarnya orang dewasa. Choose your partner wisely.
Dulu waktu SMA, guruku pernah bilang kalo hari paling produktif adalah Rabu dan Kamis. Kalo dipikir-pikir, ya relate juga sama diagram Yerkes-Dodson ini 🤔
Sedangkan, Senin adalah hari yang membosankan 😴 dan Jumat adalah hari yang udah eneg banget pengen liburan 🥲
Hah gimana konsepnya deh?
Jadi gini, ketika orangtua memberikan respon marah dengan 'diam', anak tentu tidak memahami mengapa orangtuanya demikian
Anak akhirnya mencoba menebak dgn 'membaca pikiran' dan maksud diamnya orangtua, sehingga anak dapat bersikap dan diterima lagi
Ga semua orang harus tau progres hidupmu. Pun ketika mereka tau, ga semua akan dukung & menghargai keputusanmu.
Sayangi yang ada,
Syukuri berhasil dan gagalnya,
Tetap bergerak dan berusaha.
“Freezing” adalah salah satu respon stres - yang dulu aku anggep ini gak pernah ada, sampe akhirnya ngalamin sendiri.
Badan kaku, kaget, kecewa, sedih, semuanya jadi satu, tapi aku bisanya diem doang.
Sejam kemudian baru bisa nangis sejadi-jadinya…
that moment when you can actually feel the pain in your chest from seeing or hearing something that breaks your heart but you just stay quiet is the worst feeling ever
: “Mama tuh heran, kamu belum punya pacar juga di umur segini. Anak temen mama juga masih belum nikah. Kalian itu kenapa sih?”
: “Jadi gini ma, berdasar statistik tren angka pernikahan RI…”
Tren angka pernikahan RI.
Tahun lalu ada 1,5 juta pernikahan. Angka terendah dlm 1 dekade.
Anjlok 28% dibanding 10 thn lalu.
Penurunan angka pernikahan di RI tampaknya akan terus terjadi dlm 10 thn ke depan.
Menjomblo hingga usia 30an pelan2 akan jadi mainstream.
Terlepas dari pro kons pacaran,
Fenomena “Sunk Cost” menjelaskan ketika orang cenderung memutuskan bersama, bukan karena seberapa pantas hubungan diperjuangkan,
Tapi karena menyayangkan ‘waktu, tenaga, pikiran, uang, badan’ yang sudah diberikan.
Padahal kalau ditimbang,
‘apa
Buat kalian yang belom pernah pacaran tolong dengerin sender... gausah pacaran sumpah beneran gausah. Terlepas hubungan kalian baik atau nggak, harmonis atau kagak, lebih baik gausah pacaran karena banyak banget ruginya. Ini berlaku cewe cowo ya. GAUSAH PACARAN 💚
Memulai bulan Agustus dengan menjadi bagian dari Kantor Staf Presiden, siap mengawal isu strategis Pembangunan Manusia khususnya kesehatan, pemberdayaan perempuan & perlindungan anak.
Waktu kecil lihat gedung ini dari tv, sekarang bisa menginjakkan kaki disini 🥹❤️
Untuk para perempuan yang belum merasakan kehangatan dari sosok Ayah,
Semoga akan ada hari dimana kamu merasakan kepuasan relasimu dengan pasangan
Hingga nanti anak perempuanmu berkata, “Cinta pertamaku adalah Ayah”
2. Seseorang yang berselingkuh cenderung menutupi perselingkuhannya dengan kecemburuan yang lebih besar pada pasangannya, dalam defence mechanism Freud yaitu 'projecting insecurities'
Hal yang dia takutkan, diproyeksikan pada pasangannya...
Manifesting berpasangan dengan dia yang nge-crush aku & aku yang nge-crush dia. Pasti seru banget sih bakalan.
Sama-sama saling kagum. Sama-sama saling bangga. Sama-sama saling sayang🥰✨
E tapi tau ga sih kenapa ‘kagum’ sama pasangan itu jadi poin plus dalam hubungan?
Kadang tuh jadi mikir ya. Do people even falling in love anymore? Atau skrg jalani hubungan tuh sekadar karna oh dia baik, oh dia punya mobil, oh dia kuliah di kampus top, dan sejenisnya.
Do people even get nervous and get adrenaline rush when talking to someone they love? 😅
For anyone yang besok Salat Idul Fitri, inget yaah
1. Rakaat pertama 7x takbir
2. Al fatihah dan seperti biasa
3. Rakaat kedua 5x takbir
4. Al fatihah dan seperti biasa
Di sela-sela takbir baca “Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar”
Berkah yaa✨
Mamaku bilang, “Kalo kamu lagi ga semangat, males-malesan dulu aja gapapa. Nanti juga kamu bosen sendiri, terus semangat lagi”
Enak banget punya Mama gak toxic positivity 😌
“Forgive your parent for not loving you the way you needed. Forgive yourself for searching for that love in the wrong places.”
Good night, peeps. Sleep tight 🌙
Dulu bertanya-tanya sama doa ‘terhindar dari fitnah dajjal’ kenapa sih harus diulang-ulang setiap shalat?
Ternyata semakin dewasa dapet fitnah dari manusia aja udah sakitnya minta ampun, apalagi yang ngefitnah Dajjal woih 🙂
2024 gue mau fokus sama orang yang sayang sama gue aja, for real. Kalo ada yang mau pergi, mau benci, ga menghargai, terserah.
At least, gue paham kalo energi gue ga habis sama hal yang bukan di kendali diri.
“Perasaan waktu PDKT dia ga segininya deh”
Manusia itu dinamis.
Akan selalu ada area kehidupannya yang baru kita kenal dari waktu ke waktu. Even survivor choses an ‘abuser’, because they fall in love with the abuser's fake personality that they use to entrap.
Ga dikit yang akhirnya memutuskan ke psikiater setelah kerunyaman dunia percintaan.
Kalo inner child kamu masi pengen banyak main-main, mending ke timezone aja daripada mainin hati orang.
Semua orang punya latar belakang kenapa dia berperilaku demikian.
Namun bukan berarti ia bisa bebas menyakiti siapa saja dengan alasan bahwa dia pernah mengalami hal serupa.
Memahami bukan berarti membenarkan.
Semakin besar marah & dendam kepada orang tua, semakin besar keinginannya menolak kemungkinan ‘pola relasi yang tidak sehat’ mempengaruhi caranya berelasi romantis.
Satu kuncinya, menerima & mengakui luka. If you don’t heal what hurt you, you’ll bleed people who didn’t cut you.
Pernah gak kamu menjalin hubungan sama seseorang yang orang tuanya berselingkuh, broken home… dia sebel banget, nyalahin, marah dendam sama orang tuanya…
tapi dianya sendiri ternyata malah hobi selingkuh? Menurutmu kok bisa gitu kenapa ya?
"Besok kalo umur 25 aku udah punya rumah sendiri, mobil, bisa kasih surprise haji ke Mama Papa. Pokoknya apa-apa udah bisa pake uang sendiri"
Meanwhile aku pagi-pagi umur 25 di kosan:
Tetangga kos adalah bagian dari keluarga anak rantau. Belajar buat nyapa tiap ketemu, nawarin makanan kalo stok lagi banyak, nanyain kabar kalo beberapa hari ga ketemu.
Jadi anak rantau kalo lagi sakit atau sedih sendirian tu ga enak banget.
Penjelasan tweet awal, karena cukup banyak yang tidak sepakat ya (terutama untuk mas-mas.. 😌)
"Once A Cheater, Always A Cheater. Sekali seseorang melakukan perselingkuhan, dia akan mengulanginya lagi"
Aku baca dari jurnal
"Pacarku juga suka nge silent treatment, apa mungkin dia juga pernah ada di situasi seperti itu ya?"
Bisa jadi, dan ada 2 kemungkinan penyebab
1) ia tau silent treatment menyakitkan, shg ia menggunakannya sebagai hukuman
2) ia berpikir silent treatment adlh hal wajar dilakukan
Kalo kemungkinannya cuma ‘berhasil’ atau ‘gagal’,
Lalu apa yang membuat kamu memutuskan untuk tidak mengungkapkan perasaan pada orang yang kamu kagumi?
Kan if we never try how will we know? 🤔
Siapapun yang baca ini & yang badannya gampang capek, boleh minta tips ga gimana bisa lebih bugar lagi? 🥹
Vitamin atau bentuk olahraga apapun itu, bisa reply disini ya. Makasiy 🫶🫶🫶
Alhamdulillah, hari ini berhasil menaklukkan tahap terakhir menuju M.Psi, Psikolog.
Bismillah for another journey 😊✨
Terima kasih buat semua orang yang baca tweet ini & pernah nyemangatin atau doain baik. Semoga kebaikan kembali padamu juga 🤗
3. Men consider infidelity as sex with someone else, even if no emotions are involved. Women consider infidelity when their significant other develops a close personal relationship with someone else, even if there is no sex or physical intimacy involved (Pallesen, et al., 2011) +
“Belajar memaafkan orang lain, sebagaimana kamu butuh dan ingin dimaafkan oleh Allah”
Sejalan dengan memaafkan, menurun juga rasa marah, kesal, dan kecewa terhadap sesuatu yang menimbulkan luka pada diri kita.
Dan bila masih ada perasaan itu, apa berarti kita belum memaafkan?
Instead of generalizing this day sebagai hari buruk,
Sebelum tidur, coba buat daftar:
1. Keberhasilan yang kamu capai.
2. Kebaikan yang kamu dapat.
3. Orang-orang yang kamu maafkan.
4. Satu tujuan yang akan kamu kerjakan besok setelah bangun.
May tomorrow be a better day✨
Kamu pasti pernah kan nemu tweet yang relate banget, tapi sayangnya gabisa like atau quote karena kamu gak mau semua orang tau.
Atas apapun yang terjadi,
I hope you heal from things you don’t talk about and whatever broke you, ya…
Kedekatan psikologis itu gimana sih rasanya?
Ketika anak-ayah saling merasa aman untuk berbagi tawa & derita,
Kepercayaan ayah memberi tuntunan & kebebasan pilihan anak,
Ressponsivitas ayah untuk hadir & memberi kehangatan.
Kalo kamu denger bahan ‘gosip-able’ dan membuatmu tak tahan menceritakan ke orang lain, yuk inget lagi…
“Manusia itu ga sempurna dan masing-masing pribadi ingin menjaga kehormatan diri dengan menutupi kesalahan serta dosanya.”
Everything you do, comes back to you. Tahan…
“Orang ga peduli sama kamu”
Kabar buruknya, kamu ga denger kata “Semangat” & “Selamat” ketika kamu berprogres buat bangkit.
Kabar baiknya, kamu bisa lebih bebas cobain banyak kesempatan karena ga ada yang sepeduli itu terhadap kegagalan kamu ✌️
psikolog: kamu harus mulai mencintai dirimu sendiri
me: tell me how?????
Buat beberapa di antara kita tuh konsep ‘mencintai diri’ kabur banget, bahkan maknanya mungkin sama kayak kita ngebayangin males-malesan, ngurung diri, & hedon shopping atas nama ‘self love’
Tonton deh, bagusss 🥹
Siapapun yang merasakan, pasti akan relate dengan video ini!
Sebagai anak, bukan pertanyaan “Kenapa orangtuaku benci aku?” yang datang. Melainkan, “Apa yang kurang dari aku, hingga aku gak disayang orangtuaku?”
Menangkap perbedaannya?
Kita dipertemukan dengan sesuatu yang telah lama kita hindari, sampai akhirnya terucap kalimat
“Oh, it’s not that bad”
“Hebat juga gue ternyata”
“Cuma pikiranku yang serem ya”
Every next level of your life will demand a different you, jangan takut berubah kalo buat kebaikan 🤗
Beberapa orang butuh energi lebih banyak untuk menjalin relasi.
Untuk mereka yang di masa kecil merasakan tidak utuhnya hubungan orangtua & hilangnya peran pengasuhannya…
Semoga dikuatkan langkahnya untuk memaknai arti mencintai & dicintai.