Bangsat, lu pada udah witch hunt ini orang non stop dan lu pada permasalahin dia marah balik dan pakai bahasa kasar?
Lu berharap apa orang kalau kena witch hunt? Senyum dan sopan ke lu pada tukang harraser dan witch hunt online??? Kontol banget dah Indonesia Mainstream Twitter
Kompas kualitas nulisnya kok gini? Gak ngotak bangsat nulisnya. Ini berita soal dua pelaku bejat yang menculik dan memperkosa minor. PENCULIKAN dan PEMERKOSAAN
Siapa pun yang nulis berita kayak gini, gua harap lu segera sadar tangan lu itu ada darahnya bangsat.
"Semoga anakmu LGBTQ" is basic, lame, and not actually bad
Semoga anakmu jadi standup comedian" is terrifying, it can be true if they are too deep in podcast culture, your child can be a fascist that hurts innocent people, hate women, berates disabled people for no reason
Ngeri banget orang orang Indonesia beneran dah. Lu pada yang mulai witch hunt ke opini harmless, menuduh nuduh gak jelas, dimarahin balik gak boleh. Kontol. Indonesians are the fucking worst. Lu pada emang pingin korban dijadiin objek samsak tinju doang bangsat
*Ada anak-anak nulis kalau dia lagi down banget
"Bentar dulu bro, sebelum lu dengerin, mending kita tebak dulu, anak ini self diagnose atau nggak"
?????????????
Gerakan anti self diagnose ini siapa sih anjing yang mulai. Ngentot lu semua, apalagi kaum 'profesional' yang ikutan
Yeah, no more "ramah tamah orangnya", expose this fucking racist fascist ass country to the ground.
Make Indonesia known like India for Hindutva Fascist, Russia for Patriarchal Authoritarian Far Right politics, US for white supremacy, and more.
A Rohingya mother gave her sick child sea water because they didn't have any more supplies left, and the children died.
Jesus fucking Christ, I know it's bad but when I read sources that ACTUALLY INTERVIEWED THE REFUGEES PERSPECTIVE, it's worse.
This country should be fucking purged, both common people and doctors are more concerned with children's hymen like creepy old men rather than the fact the fact a rapist has raped a fucking child. All of you should fucking burn like the rapist
"konsekuensi jadi public figure"
Apaan bangsat konsekuensi jadi public figure berarti boleh jadi korban witch hunting non stop. Kontol. Menjijikkan banget
Indonesian:
"OMG, fuck this sexual harasser perpetrator. How dare you do that????"
Literally the sexual harasser perpetrator:
"Actually, no. I never did it"
Indonesian:
"OMG, so the victim is faking it then!!!"
This country needs to be fucking purged
"HAM dilindungi tanpa melupakan kewajiban" is a massive fascist dogwhistle for "some people don't deserve basic human rights" LMAO
Not fascists painting "HAM dijunjung secara mutlak" as a bad thing
Opini pribadi: Gua sebenarnya merasa rada gak enak kalau ada yang pakai analogi "bayangkan kalau itu istri-mu" ke orang seksis/misoginis. Karena di mata konservatif, artinya bukan "bayangkan kalau itu orang yang kamu peduli", tapi "bayangkan kalau properti milikmu dirusak"
Laki-laki adalah kelompok yang paling bahagia ketika ada laki-laki yang dilecehkan karena pemikiran mereka bodoh dan kejam, mereka berpikir peristiwa laki-laki dilecehkan dapat membenarkan mereka melecehkan perempuan.
Itu doang kok sebenarnya, sederhana
Ngab-ngab kalau ada kejadian “rahim anget” atau seperti ini (yang kita semua ngerti itu tidak patut) mesti berisik.
Berisiknya minta pihak yang protes akan kelakuan ngabers ke host perempuan Kinderflix juga sama bersuara.
Tapi pertanyaan terbesarnya: kalau udah, terus apa?
@sekarkasih
@berniemhmmd_
Kamu risih dengan aktivitas orang lain yang tidak melukai siapa-siapa itu bukan justifikasi untuk mengkriminalisasi orang lain.
Indonesian and Malaysian girls: having fun showing beautiful kebaya in selfies or with their friends
Indonesian boys: saying funny things and joking around
Malaysian boys:
Ya gua marah sama dua duanya ngentot, generalisasi orang Indonesia dari mananya, kalau jumlahnya udah banyak banget ratusan komentar2 rasis sekali scroll di medsos.
Orang Indonesia emang banyak yang rasis, denial mulu bangsat. Di-twist lagi seolah olah gua gak suka sama warlok
those fuckers in myanmar started those children's suffering. lo harusnya marah sama mereka, bukannya sibuk sebel dan gerenalisasi persepsi indozen ttg rohingya. org aceh udh MORE than bare minimum nolongin mereka sejak 2009 ketika refugee law indo masih carut marut gajelas
This is without exaggeration, a genocide attempt to queer people.
Fuck PKS and RUU Ketahanan Keluarga.
No amount of local SJWs gaslight will convice me that PKS is a good political party. It's a fascist religious party, plain and simple
Kalau di luar negeri yang bener, karyawan mah malah dilarang buat menghalangi pencurian atau perampokan karena malah bahaya buat nyawa karyawan, di sini malah harus ganti rugi gile
Tahu ngga kenapa mereka begini? Karena pegawai alfamart akan bertanggungjawab ganti rugi kehilangan, pencurian, dan kerusakan atas dagangan. Ini ga heroik, ini produk eksploitasi pekerja. Gaji mereka bisa minus ganti barang, sementara pemilik alfamart punya kekayaan 60 triliun.
Gua curiga orang-orang yang jelas homofobik tapi protes dibilang homofobik ini mengalami cognitive dissonance sehingga berperilaku kayak gitu: Mereka mau menganggap kalau mereka orang baik yang gak jahat diskriminatif, tapi apa yang mereka percayai sangat bertentangan dengan itu
Warga Aceh menolak ratusan pengungsi Rohingya yang hendak berlabuh pada Kamis (16/11). Pengamat menyebut perubahan sikap warga Aceh ini, lantaran akumulasi pengalaman tidak menyenangkan dari hubungan berinteraksi dengan pengungsi Rohingya selama bertahun-tahun.
The younger generation already fantasizing to kill their unborn child, stripping children rights from having a home by disowning their unborn child because they think their unborn children is a property, thus cannot having their own autonomy
It's hell for children everywhere
Gila gua marah banget padahal cuma lagi mah ngecek IG bentar ya ampun. Nulis berita gak ada otak, isi komentar beritanya ya pada komen sekitaran "Kok anak SD udah jadi PSK?"
GILA
Bro langsung diserang massal karena berani beraninya kritik Anies walaupun sebelum sebelumnya udah ngomong mereka berposisi gak ada kandidat yang peduli buruh 💀💀
Why Anies supporter saying these things like "jangan limpahkan semua dosa politik identitas ke Anies" lalu menimpakan semua dosa politik identitas ke Prabowo biar Anies seolah paling innocent
Lalu langsung mengasumsikan orang yang menyoroti dosa 01 sebagai pendukung 02
idk man but everytime i saw this type of tweet keinget ini. in case 02 periode lalu menang jg yg dusung sama. kl mw yg "ga ada" mereka ke 03 keknya (?)
Indonesians cannot be fucking gaslight me with their racism and fascism, they cannot fucking gaslight me into thinking I should think people like this poor mother and her child are sub-humans
Komplain kelompok konservatif fasis paling klasik sudah dipakai: "Kelompok yang saya benci menginginkan hidup yang layak"
Gak ada obatnya tolol tolol, konservatif fasis rasis kontol
Sejelek-jeleknya orang Indonesia, kalau dikasih "Lu gak peduli karena kemanusiaan dan keadilan, tapi satu agama doang" langsung diem atau berusaha denial. Kalau orang Malaysia fasisnya udah gak ketolongan dijawabnya "iya memang" di thread ini jeez lmao.
One thing about "Jalan sama Mahram" is men really don't respect women, but "men that owns the women" and that's fucked up no matter how people sugarcoat it.
Feminis cishet lokal gak suka kalau pengalaman mereka dibicarakan oleh laki-laki, tapi kalau ngomongin pengalaman queer people tanpa melibatkan perspektif queer people-nya sendiri kenceng banget ya gua lihat-lihat
Itulah kenapa klo ada masalah dalam rumah tangga gausa buru buru ngadu ke orang luar, baik temen, org tua, atau polisi. Tar klo baikan jd ilang rispek ke salah satu atau keduanya.
I hope nothing but total liberation for the little brother that lives with abusive ass family that force methods that are clearly unfitting for the little brother.
Pet whines at door: awww he wants to go outside 🥰
Pet paws at food dish: haha she wants to be fed 🥰
Farm animal screams and fights desperately to escape slaughter: now we can’t go assigning emotions to animals, we have no way of knowing what they’re thinking.
Lot of Indonesian fascist think people who are suffering from mistakes should die instead of being supported so they can still live with proper education and job and have a chance to living a good life.
Not surprised, but Indonesians are really low, seriously
I think now it's very certain to say Indonesians Pro-Palestine position about Palestine-Israel is "broken clock moment" considering their fascist positions about feminism, BLM, Russia-Ukraine, Rohingya, Papua, Queer liberation, etc.
Anda terlalu membela Palestina tanpa melihat sudut pandang Israel. Gak mungkin Israel melakukan genosida kalau gak ada sebab. Genosida suatu kaum itu biasanya karena mereka punya tabiat yang gak sukai mayoritas. Misalnya, Orang Palestina digenosida Israel karena 7 Oktober...
@afifahafra79
Ibu terlalu membela Rohingya tanpa melihat sudut pandang Myanmar. Ga mungkin Myanmar ngusir kalo ga ada sebab. Pengusiran suatu kaum itu biasanya karen mereka punya tabiat yg ga disukai mayoritas. Mis, orang Yahudi yg selalu diusir. Byk Rohingya gabung separatis.
Lu pada ada berita anak anak nulis suicide note langsung "aduh sedih banget ya, kok bisa"
Ada note penuh keluhan mental lu pada cap pengaruh sosmed, edgy, dll. Ngentot lu pada kontol. Orang kayaknya perlu mati dulu biar lu anggep serius sedang mengalami masalah
💚 knp ya anak jaman skrg tuh mentalnya parah bgt? adek gw perkara disuru nyuci piring aj begini wkwk. gw rasa dia kebanyakan main tiktok deh hadeeeh gaabis pikir untung ketauan nih makanya gw lg nasehain baik2
Pukuli orang yang tidak kamu kenal = Penganiayaan
Pukuli anak-anakmu = Normal, Menempa mental baja
Pukuli istrimu = Normal, sudah menjadi milik properti, kalau tidak ada surat/dokumen, tidak bisa ditindaklanjuti
Kayaknya memang keluarga itu sama dengan "cap properti milik laki2"
Capek banget ngarepin polisi. Kemarin bawa tetangga ke Polsek Parung Panjang dengan kondisi babak belur abis dipukulin suaminya. Sama si polisi disuruh pulang, bawa surat-surat KTP/KK dan Surat Nikah....
This KIPK witch hunting is getting out of hand y'all, garis batasnya sampai mana orang yang nerima KIPK harus berpenampilan stereotipe orang miskin banget????
Prioritas nya daridulu ya, dari gerakan ini ya, menyelidiki siapa yang self diagnose atau nggak buat menentukan mana yang divalidasi dan gak usah divalidasi daripada mengobati orang lain yang lagi sakit. Bangsat gerakan anti self diagnose ini
Incels really wish women with body autonomy who gets to decide when she wants to get sexual to get sexually harrased in order to convice people "see, i told you conservatism fascism is the way"
Go fuck yourself. You don't care about women, you only want control. Fuck you
Berarti orang kena obesitas mau lu ancem bunuh bunuhin dan diskriminasiin juga ya? Gak sekalian orang kena kanker? Sakit panas? Disabilitas sekalian?
Lihat sendiri nih, namanya diskriminasi itu pasti nyamber ke kelompok lain, gak cuma LGBTQ+ doang kesimpulannya. Selalu
@arga_perwira31
@logos_id
Ya kan penyakit itu sama dengan penyimpangan.
Penyakit obesitas misalnya, sebabnya adalah penyimpangan tubuh yang ga bisa membakar lemak secara normal; di samping juga asupan lemaknya tinggi.
Kalau gitu jangan marah dan menyalahkan kelompok marjinal LGBTQ+ yang golput.
Kayak, "lu itu warga kelas dua dan rendahan, maklumin gak ada yang peduli ama lu" itu brengsek dan tone-deaf banget
@knpharuspeduli
Kaum LGBT jgn banyak berharap yh, sampai kapanpun di negeri ini gaakan diterima. Kalo bicara soal fakta, keputusan bersimpati dg kalian hanya akan menghancurkan karir dan elektabilitas paslon, bahkan personal.
Kalau concern soal dosa 01 dijawab macam-macam template Twitter di real life:
"Itu salah Prabowo"
"Ahok yang mulai duluan"
"Arti pidato pribumi itu kolonialisme"
Gua yakin seyakinnya orang minoritas di real life udah senyumin aja dan tiba tiba buru buru mau ketemu temennya lmao
Whenever I ask my Christian and Catholic friends (but those who are not very active on Twitter), they almost always say they are voting for
#3
bcs they won’t vote for a ‘nepo baby’ but also won’t vote for the 212 instigator.
"Tapi mereka oposisi..."
Bodo amat, fasis mau oposisi mau pertahana ya tetap aja fasis. Repot banget dah. Siapa pun yang bela partai satu ini harus dijauhin dari minoritas karena yakin yang belain partai ginian menganggap kekerasan ke minoritas itu bukan masalah atau acceptable
First of all, you are a sexual offender, let's address that first you sick fucker.
Second, both of you and people who defend this shit need to have a trip to a submarine to watch titanic wreckage
Dari dulu saya ingin tau, khususnya dari para penggiat perempuan dan SJW fafifuwasweswos,
Pop modern macam ini, dengan seragam yg jelas, eksplisit anak di bawah umur: apakah ini diwajarkan dan diterima?
Kenapa? Karena laris?
Gak merasa ini gangguan jiwa dijadikan hiburan?
Muting this tweet 💔
Capek bacanya dikatain playing victim, pake race card, memelihara trauma sampe zionis despite aku cukup vokal bela Palestine dll.
Sedihnya tuh kalian bisa lantang membela Palestine tapi lupa sama kelompok rentan di negara sendiri. Jujur sakit hati sedikit 🤏
Otak lu pada udah ketolongan rasisnya kalau lu bisa kepikiran suatu kelompok itu hina/problematik karena ngomong "masih lapar".
Lu pada cuma rasis, karena standar lu buat marah ke kelompok lain yang lu anggap manusia gak serendah ini.
Inilah suasana saat para siswa SMA Negeri 1 Kupang, NTT, masuk sekolah jam 5 pagi.
Pemprov NTT menerapkan kebijakan aktivitas sekolah bagi SMA/SMK Negeri di NTT dimulai pukul 05.00 WITA dengan alasan untuk melatih karakter siswa.
Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Opini pribadi sotoy:
I think, very ironically, many atheists or agnostics genuinely believe God should be the most loving and kindest being there is, so they cannot take the contradiction between that and the reality filled with religious authoritarian fascism, so they left.
I will say one thing though
People who say "Shut up, progress takes time, be realistic" are usually people who can afford to take time, not actual inflicted people who struggle to afford to take time aka people who are actually in danger by routine genocide calls in this country
Ketakutan minoritas soal fasisme religius dibingkai jadi isu buatan buzzer, emang kubu 01 fasisnya konsisten dari 2017 kontol. Jijik sejijiknya gua sama 01 ini. Throwing minorities under the bus 24 jam bangsat. Udah pantes kubu ini dapet suara minoritas paling rendah
Ya terus kenapa? Gak boleh merasa masih lapar?
Harusnya ngomong "Oh yang mulia, terimakasih telah memberikan makanan kepada saya yang hina ini"?
Kenapa gak ngomong "udah gak lagi, maaf ya" kalau emang gak ada resource?
Nyari2 alasan mewajarkan kebencian aja situ
@footycinephile
Padahal caption deskripsi udah bagus, tapi caption video-nya gak ngotak bangsat. Dan yang diliat yang di video padahal. Bisa bisanya korban pemerkosaan minor disebut PSK yang mau kerja sendiri
Feminis apaan anjir ngecap korban catcaller gak lebih baik dari pelaku catcaller karena ngejek pilihan paslon fasis. Ini feminis cabang apa ini?
Feminis cabang pemuja patriarki dan laki-laki????? Feminis ngecap korban KS gak lebih baik dari pelaku KS??? Feminis pro pelaku KS
Indonesian be like "I hate authoritarianism" when it's about government rules and policies...
But then proceed to "I love authoritarianism", "The one in power is always right, persecute anyone who dares to question it" when it's about holy rules
"kalo udah dilarang ya artinya nggak boleh."
giliran ditanyain kok bisa dilarang, jawabnya, "nggak usah kebanyakan nanya. otakmu itu nggak ada kapasitas nanya putusan Tuhan."
jadi ya gak usah heran kenapa anak muda kita susah diajak buat berpikir kritis.
Orang bigot konservatif fasis queerphobic itu pasti hampit semuanya juga rasis karena hal yang gua ingatkan berulang-ulang:
Penindasan itu logikanya gitu-gitu aja, mau ke kelompok mana pun, itu pasti sama. Orang-orang yang queerphobic yang jadinya rasis gini udah gak heran
Kelakuan SDM rendah, otak minim dan RASIS ya gini.
Perkara toilet tidak punya argumen, hanya sanggup pakai ujaran kebencian dan rasisme.
Saking rasis dan minim otaknya, mereka sampai menjustifikasi kerusuhan rasis di tahun 1998 karena kalah argumen doang.
Ga ada obat.
Dan lagi-lagi ya, gua lihat lagi keterhubungan phobia sama gender diversity, LGBTQ+ dengan ableism.
Kemarin orang kena HIV/AIDS dijadikan alasan untuk membenci, sekarang ada ekspresi gender gak umum dianggap rendah karena "penyakit mental".
Emang lengkap fasisnya kontol
Why misogynist act like patriarchal unrealistic expectations to men emerge from women asking for women's rights.
No one is happier about men's current suffering other than men because they can use it as an excuse to invalidate women's right no matter how absurd and stupid it is
Pernah kepikiran gak sih kalau mukulin orang dewasa itu masuk ke "gak normal" karena termasuk kekerasan sedangkan kalau mukulin anak-anak itu masih masuk ke "normal" dan dianggap bukan kekerasan?
Gua langsung sebut merek aja lah kontol.
Gua harap lu semua yang masih punya otak udah sadar perilaku pendukung Anies yang berturut-turut nyerang, persekusi online kelompok minoritas yang gak suka sama Anies menunjukkan kalau gak ada yang namanya liberal, toleran, di kubu tsb.
Ya elah kirain tulisannya apaan, ternyata cuma "Kalau penindasan dihilangkan, nanti gerakan anti penindasan yang balik yang pihak menindas" alias argumen reaksioner konserpatip klasik berbumbu bahasa fafifu ribet banget cok lmao
Makanya gua udah ngomong terus:
Kurangin "Bahaya self diagnose" dan banyakin "Bahaya berkunjung ke profesional"
Karena kondisi politik di sini itu norm-nya itu konservatif fasis, psikolohnya ya juga bisa fasis. Bukannya enakan, lu malah kurang seminggu amit-amit udah bundir
"Kami menerima perbedaan, bukan penyimpangan" - kata penjajah Israel tentang orang Palestina probably
Fasis lokal Indonesia gak bakal nangkep kalau bahasa merendahkan, dehumanisasi mereka sama aja kayak orang2 Israel ke orang2 Palestina. Otak mereka cuma mentok "Kan itu beda!"
Gue rada2 susah percaya sama orang2 yg teriak2 "INI MASALAH KEMANUSIAAN" sama orang2 yg membela palestina, sementara beberapa minggu yang lalu dia tertawa2 melihat kaum LGBT tertindas.
Or just left us atheists alone and give us basic equal rights to able to announce our atheism safely in public space like everyone. We also don't have 'mental problem' as atheists
Warga NKRl kebanyakan jadi atheis atau agnostik karena trauma masa lalu
Daripada akhirat digadaikan, lebih baik masalah kejiwaan ini di-address dulu
Di sisi lain, para ortu dan pendidik harusnya introspeksi apakah cara mereka mendekatkan atau menjauhkan orang dari fitrah tauhid
Baru keinget, sebenarnya posisi penolakan RUU PKS atau UU TPKS dulu itu juga frontal pro pedophilia karena menolak pelarangan ngawinin anak.
Yah, intinya pro pedophilia tapi "udah nikah" jadi gak papa karena anaknya udah jadi milik properti suami.
Local SJWs trying to gaslight people into thinking PKS cares about social justice values because "PDIP bad" is LOL, LMAO.
Go die in a hole.
The fact PDIP is ass doesn't mean PKS is good.
This is literally middle school logic level.
@lovelykosha
Tapi untuk penyakit fisik. menyebutkan "Saya kayaknya kena kondisi X" itu valid dan gak pernah dipermasalahlan kok.
Adakah yang salah dengan menyebutkan "Saya kayaknya sakit panas/demam/lambung/diabetes/"?
Justru itu langkah pertama untuk mengenali diri, sedang ada kondisi apa
@kumparanplus
Brandnya konten jurnalistik premium, isinya konten genocidal ke kelompok marjinal yang bisa ditemuin di mana mana di media mainstream mana saja. Ngentot
@pandegirling
It's actually simple, that one holy sect is interest to keep the values of conservative fascism of patriarchy misogynistic, and anti queer much more than their counterparts that has toned down their conservative fascism
Kelakuan genosida penonton stadion dengan zero consequences aja udah harusnya bikin ini negara bubar, tapi tentu saja mahasiswa pakai bahasa gak sopan, kasar adalah "sudah kelewatan"
Sejak awal, saya menilai cara Bima untuk melakukan kritik kurang tepat. Substansi pesan sangat baik, tapi voice of judgement & voice of cynicism-nya kelewat besar. Dan penyampaiannya pun melewati batas kepatutan. Semacam "bener ning ora pener".