ㅤ Suara yang menyapa segera saja membuat seisi Great Hall menaruh perhatian ke tengah-tengah ruang. “Selamat malam, Miss!” serunya dari kejauhan, namun, belum sempat memperhatikan kembali, sebuah tepukan jatuh di bahunya. “Hey,” balas Jona. ㅤ

ㅤ “Tugas apanya, hanya rangkuman harian saja,” lanjut Jona kemudian menyempatkan sedikit waktu untuk menoleh pada @hiraittsu . “Sehabis berlari dari kelas Ramuan, ya? How’s today?” Melempar tanya, berbasa-basi sebelum acara benar-benar dimulai. ㅤ

ㅤ Dikatakan kalau pengumuman hari ini merupakan hasil dari 2 periode berturut-turut dan Jona benar-benar menaruh harapan semoga asramanya mendapatkan tempat untuk itu. “Sangat siap!” Ia berseru bersama seluruh penyihir yang hadir di Great Hall. ㅤ

ㅤ Jona terkekeh mendengar penuturan temannya, Jona akui itu bukanlah rumor belaka. “Hanya menghabiskan waktu membuat catatan kecil karena beberapa kali sempat enggak hadir di kelas,” jelasnya. Kemudian, diam-diam ia kembali merogoh kantong jubahnya. ㅤ

ㅤ Menyerahkan 2 bungkus permen jelinya ke atas tangan @hiraittsu . “Untung hanya hari ini kelasnya diganti, ya? Otsukaresama. Hadiah kecil, karena cuma bawa itu dari kamar,” ucapnya, kemudian memperhatikan pemandu acara yang tengah melemparkan pertanyaan seputar House Cup. ㅤ

ㅤ Pertanyaan kedua sama seperti pertanyaan sebelumnya, disahuti dengan riuh oleh kakak-kakak kelasnya yang tentu lebih mengetahui itu dibanding Jona, ataupun adik-adik mereka yang baru saja masuk. Ia menolehkan kepala ketika mendengar nama yang dikenalinya disebutkan. ㅤ

ㅤ “Oho, that’s my lead room!” Begitu antusias Jona mendengar setiap jawaban yang keluar, siapa tahu saja House Cup yang berikutnya akan menjadi kesempatan Jona untuk unjuk diri dalam menjawab, bukan? Tidak terlewat, ia ikut bertepuk tangan dengan riuh. ㅤ

ㅤ Jam pasir yang tadi terlihat kosong kemudian perlahan terisi dan pasirnya merambat turun itu membuat Jona merasa gugup dengan hasil yang akan muncul nanti. “Astaga, padahal ini bukan hasil ujian.” Pun lekat dipandangnya pasir yang turun perlahan itu. ㅤ

ㅤ “Ah ....” mendengar nama asramanya disebut lebih dulu daripada asrama lain, Jona mengembuskan napasnya. “ ... we did well, Slytherin!” seru Jona, mengepalkan tangan dari tempatnya duduk. “Proud to be Slytherin!” ucapnya asal demi mencairkan suasana. ㅤ

ㅤ Jona memang masih termasuk murid yang baru mengenal Hogwarts, biarpun begitu, kehidupannya di sini berjalan lancar berkat bantuan Slytherin. “We still have a chance!” ujarnya, dan ikut bertepuk tangan atas keberhasilan Hufflepuff. “Congratulations!” ㅤ

ㅤ Riuh tepukan tangan kembali memenuhi Great Hall ketika jam pasir berhenti dan menampilkan hasil akhir dari pemenang periode April tersebut, sorak-sorai perayaan terdengar dari meja di seberang sana. “Congratulations!” seru Jona. ㅤ

ㅤ Dan seperti hari-hari khusus lainnya, House Cup malam itu ditutup dengan santap malam bersama sebelum benar-benar diakhiri. Masing-masing kami kemudian beranjak kembali menuju asrama masing-masing, begitupun Jona, sebab besok masih ada agenda yang harus dihadirinya. ㅤ

️️   ️️   ️️ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ╾─────── ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ𝑬𝑵𝑫 𝑶𝑭 𝑺𝑻𝑶𝑹𝒀   ️️   ️️