Jadi gini jeketi itu besar sebagai sebuah grup, sistem yg seharusnya ada (ssk, team, janken, senbatsu, undergirls,RH, line up inti, cadangan, trainee), itu lah merupakan milestone yg bisa member kejar sebagai remaja yg memiliki ambisi untuk menjadi idol yg kuat dan berkarakter

Jadi mindset bodoh dari dulu yg selalu ada, di mana lu ngerendahin member yg Lulus ga jadi artis atau terkenal (padahal ga semua orang bisa terkenal dan punya pilihan masing2k, ya karena lu di jeketi udah besar nama lu, jeketi adalah sebuah pencapaian bukan batu loncatan

Jeketi itu besar, semua yg terkandung itu patut dibanggakan, lu bangun karakter dirilu di dalem, ketika keluar lu bisa jadi orang yg kuat, dan lu siap untuk berkontribusi di mana pun, bukan melulu soal artis atau orang terkenal lainnya, dunia ini ga sesempit itu

Ketika lu lulus, lu punya kepuasan sendiri, terhadap apa yg telah lu dapat di dalam grup sebesar jeketi, karena banyak yg lu dapet di dalem, dan lu bebas menentukan mau jadi apa ketika selesai, dan itu semua itu sama baiknya, kalo lu mau jadi artis ya masuk agency artis

Itulah mengapa sistem itu penting, member ga cuma jadi pekerja di mana cuma disuruh ngegimick, buat terkenal, disuruh live siang malam cuma buat asupan konten biar viral, ga ada karakter development, ga ada kompetisi yg sehat dan membangun, karena ga semua member bisa terkenal

Buat member yg memang terkenal its good, itu sebuah anugrah, dan dia berhak untuk menentukan jalan selanjutnya, tp apakah semua member harus dituntut demikian? Jika tidak bisa apakah akan terus dipaksakan? Atau difasilitasi dengan sistem internal yg lebih membangun?

Jeketi seharusnya besar sebagai grup, berkarya, berbeda dari artis lainnya, ga sekedar gimmick/sensasi, memiliki sistem membentuk kolaborasi antar member dan fans secara langsung, ekosistem yg sehat, kepuasan member dan fans sama baiknya, ga melulu soal angka dan statistik